EPISODE KEDUA TENTANG KITA - Sajak Pelukis Jejak

Sajak Pelukis Jejak

Disaat jejak mulai berpijak, Disitulah sajak mulai bersejak.

Selamat Datang di Blog Mata Sami

Tuesday, December 10, 2019

EPISODE KEDUA TENTANG KITA

Ahmad samiun


Kupang, 14 november 2019
Pukul 00.01
..
Kenapa harus aku ?
Tanyamu malam itu memang begitu singkat, tapi membuat jagat rayaku berhenti untuk sesaat. Kaget. Semestaku tertahan lagi sejenak, tak berputar beberapa detik. Detak jantungpun makin kencang. 
Bukan apa-apa dan tidak kenapa-kenapa. Aku hanya ikut-ikutan. Aku cuman korban dari hati yang sedang kasmaran.
Lalu dengan hati-hati ku panggil hati untuk mendengar curahannya sekali lagi. 
Dan dengarlah apa katanya :

   "Aku hanyalah segumpal daging, lembut tak bertulang; yang sengaja menjatuhkan diri dalam pelukmu saat purnama begitu terang, berharap tak kau banting, tapi kau bimbing dengan penuh rasa sayang. Tuntun dan jangan pernah lepasakan. Sebab walaupun cuman sepotong daging, aku pernah sekeras batu karang, sebelum kau membuatnya hancur berkeping-keping. Maka jika suatu saat aku kembali menjadi batu, biarkan ku membatu dalam pelukmu; membeku dalam lemari hatimu, yang bisa kau cairkan sesukamu. Atau biarkan aku menjadi batu apung, yang akan selalu mengapung dalam lautan kasih sayang. Iyaa kasih sayangmu, hanya kasih sayangmu. Cuman kau, cuman kau yang kumau. Bukan apa-apa dan tidak kenapa-kenapa. Hanya satu, karena kau adalah kau. Tidak lebih dan tidak pun kurang, cuman itu. Tak tau jika kau bukanlah kau. Barangkali aku tak akan pernah mau jatuh. Mungkin jatuh tapi tak akan se-sengaja ke pelukmu ku jatuh. Tak akan se-sukarela ke dekapmu ku serahkan jiwa dan raga".

Jawaban hati yang begitu syahdu, yang mampu membuat bunga-bunga cemburu lalu layu, tapi kau malah merasa lucu; menganggapku hanya sedang bergurau, lantas kau balas dengan emoticonmu yang palsu. Yaa.. emot senyum tipis dan senyum pepsodentmu itu sangatlah menipu, tak mungkin mewakili suasana hatimu saat itu.

Yang ku tahu hatimu sedang berbunga-bunga. Jantungmu berdetak dengan kencangnya, tak seirama dengan jarum jam yang sedang menikmati detiknya. Wajahmu memerah dan tampak berseri, ku tahu itu pasti. Aku juga yakin kau pasti melompat-lompat disisi ranjangmu lalu membanting diri diatasnya berkali-kali. Kemudian bangkit dan duduk dengan kedua tangan menempel dipelipis. Ingin pipis😀. Sembari tersenyum, sesekali kau menampar pipi sendiri; Kanan dan kiri, dengan penuh harap semoga semuanya bukanlah mimpi. Lalu setelah tersadar kau pun berteriak keras, histeris, ternyata semuanya serius.

Ingatkah kalau dulu kau pernah menyebut dirimu peramal, maka kini terimalah lamaranku, ehh maksudnya ramalanku😊. Semoga semua yang ku ramal itu salah, sebab jika benar adanya, berarti kita berdua sama; sama-sama pernah menjadi manusia setengah gila ditengah malam yang muram.😁 

Tetapi menurutku wajar saja dan sah, bagi dua hati yang hendak melebur menjadi satu yang utuh. Lantaran kasmaran bisa membuat logika mati benaran. Kau saja yang tak mau mengakui, barangkali gengsimu terlalu kau junjung tinggi🙏.  Tapi tak apa dan tak mengapa. Junjunglah tinggi semua milikmu. Patoklah harga semahal-mahalnya untuk semua kepunyaanmu. Agar tak ada satu orangpun yang bisa menjangkaunya. Supaya tak ada lagi yang bisa meraihmu. 

Lalu bagaimana dengan dia yang mencintaimu dengan tulus? Yang sudah menjatuhkan hati, jiwa dan raganya dalam pelukmu. Adakah diskon untuk ketulusannya? Adakah promo murah untukmu yang kemahalan. Tentu tidak demikian. Kau bukanlah barang dagangan, yang bisa dengan mudah diberi label promosi, yang bisa diberi potongan harga semau hati, yang akan dikerumuni pembeli. Karena bagi dia yang mencintaimu, kau adalah satu untuknya yang sangat berharga melebihi dirinya sendiri. Dia akan menghargai hargamu, menjaga harga diri serta kehormatanmu. Dia akan membuatmu mulia sebagaimana dia memuliakan sosok ibunya. Hingga nanti kau dan dia benar-benar menjadi satu yang tak saling lepas. 

Huh.. siapa sosok si dia, aku cemburu dengannya. Hehe.. jangan marah dulu, karena dia yang mencintaimu adalah dia yang sama menulis semua ini untukmu.☺
Untuk kita. Untuk jejak kita.
..
#Bersambung

2 comments:

  1. Berbahagialah...
    Kalian pantas untuk semua kebahagiaan...

    Kelak jika Tuhan mengabulkan semoga indah kalian, ingatlah satu hal, di kota paling tengah dari pulau ini, ada doa tulus dari Abang kalian," semoga jadi keluarga yang SAMAWA"...

    Wkwkwk

    ReplyDelete
  2. Heheheh.. siap
    Terima kasih abang eddy. Sang panutan. 😊☺

    ReplyDelete