Mereka bilang hujan itu hanya mengandung 1% air dan 99% kenangan. Saya kurang setuju. Hujan memang terkadang menghentikan jagat kita untuk sejenak, lalu kembali berputar bersama pahit manis nya kenangan yang dulu pernah ada.
Namun bagi saya 99% itu terlalu berlebihan. Masih ada kami yg menanti hujan untuk mengairi kegersangan fikiran, ada bara diantara kita yang mesti diarangkan, ada panas dikepala yang mesti didinginkan, ada kebakaran dalam dada yang harus padamkan, ada benih dihati juga butuh disiram untuk mempercepat pertumbuhan.
Lantas mengapa hujan selalu tentang kenangan? Apakah semua yang telah terjadi patut untuk dikenang? Jika ada luka atau kesalahan dimasa lalu, jangan terus diratapi. Jadikanlah ia guru tempat kita belajar, belajar untuk tidak jatuh dilubang yang sama. Belajar untuk tidak mengulangi luka yang sama, tidak mengulangi kesalahan yang sama. Fokus lah dalam menatatap masa depan.
Dan ketika langit menangis, bersyukurlah. ada berkah disetiap titik airmatanya walaupun akhirnya ia harus pergi lagi menyisakan genangan-genangan air.
..
Karya : Ahmad Samiun
Thank you. .
ReplyDelete